Nuwun Sèwu secara harfiah berarti terima kasih seribu. Akan tetapi dalam bahasa jawa, nuwun sèwu merupakan idiom. Artinya bisa bermacam-macam, tergantung konteks pembicaraan dan moment yang menyertainya.
Nuwun sèwu bisa berarti ‘permisi’, saat kita melewati kerumunan orang. Nuwun sèwu juga bisa berarti ‘minta maaf’ saat kita menanyakan sesuatu (misalnya: di pinggir jalan ketemu orang dan kita menanyakan alamat rumah seseorang). Atau bisa juga berarti ‘maaf-maaf nih ya’ ketika kita berbeda pendapat dengan lawan bicara.
kata “nuwun sewu” itu juga mengandung simbol kearifan lokal yang didialogkan secara sederhana dan ramah.
Pertama, Nuwun sewu adalah bentuk penyerahan diri untuk kesediaan memberi dan menerima dalam hidup damai dengan beragam perbedaan yang ada. Hal ini perlu dikenalkan pada generasi muda dan juga dilestarikan.
Kedua, nuwun sewu adalah bentuk persetujuan, keyakinan akan diri untuk hidup bersama secara kolektif dalam beragama, melakukan kegiatan bersama warga, dan gotong royong.
Ketiga, kata nuwun sewu adalah bentuk penghormatan kepada alam sebagai rahim yang menyuguhkan sumber kehidupan. “Nuwun sewu” merupakan komitmen pada diri untuk terus menjaga alam dari berbagai kerusakan sebagai investasi untuk generasi berikutnya.
Keempat, nuwun sewu sama halnya menghargai sesama manusia sebagai makhluk sejajar-setara dan sesama.
Kelima, nuwun sewu merupakan ungkapan syukur pada Ilahi, pembuka salam pada sesama sebagai tanda sapa dan menyadari jika segala kekuatan yang diperoleh hanyalah akan bermakna dengan anugerah Ilahi.
Nah, ini menunjukkan betapa halusnya kebudayaan Jawa, di mana kita diajarkan untuk sering-sering meminta maaf di setiap kesempatan.
Post a Comment
Post a Comment