-->

Tingkatan Warna Pada Api


 Sadarkah kalian bahwa di kehidupan sehari-hari api memiliki warna yang berbeda-beda? Misalnya saja ketika kita menyalakan korek api, maka yang akan keluar adalah api berwarna kuning/oranye. Atau ketika kita memasak menggunakan kompor gas, maka biasanya api yang akan keluar berwarna biru. Kenapa bisa demikian?

  Pada dasarnya api berasal dari reaksi pembakaran senyawa yang mengandung Oksigen. Ketika reaksi tersebut kekurangan Oksigen, efisiensi pembakaran akan berkurang dan menghasilkan senyawa karbon seperti asap dan jelaga. Contoh dalam kasus lilin yang ditutupi oleh gelas, maka api didalamnya akan padam karena ketiadaan pasokan Oksigen. Inilah bukti bahwa untuk menghasilkan api diperlukan adanya Oksigen.

  Dalam pelajaran Kimia yang kita kenal sewaktu SMA dulu mendefinisikan reaksi pembakaran merupakan reaksi oksidasi atau reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi. Hal ini berarti bahwa reaksi pembakaran selalu melepaskan elektron dan kemudian akan terjadi pelepasan energi. Ini dibuktikan dengan nilai entalpi (Jumlah energi dalam suatu sistem dengan tekanan tetap) energi reaksi pembakaran yang selalu bernilai negatif. Sebenarnya yang diukur adalah perubahan entalpi dalam suatu reaksi kimia, sedangkan entalpinya sendiri tidak dapat diukur.

 Api sendiri sebenarnya memiliki beberapa warna dasar, antara lain :

 1. Api Hitam

Pernahkah kalian mendengar kata Amaterasu di serial Anime Naruto? Dalam anime tersebut Amaterasu digambarkan sebagai api berwarna hitam yang takkan pernah padam selama beberapa hari apapun yang terjadi. Nah ternyata Api yang berwarna hitam itu memang benar-benar ada. Jika kita mengamati nyala api pada lilin, maka di bagian panggkal sumbu akan terlihat area berwarna transparan. Inilah yang digambarkan sebagai api hitam karena pada spektrum warna cahaya, hitam didefinisikan sebagai ketiadaan cahaya sehingga terlihat transparan.

 2. Api Putih

 Walaupun tidak familiar di telinga kita, tetapi ternyata di duinia ini ada api yang berwarna putih. Api berwarna putih memiliki suhu di atas 2000 derajat celcius.Api yang paling panas ini berada di dalam inti matahari, api putih muncul akibat adanya reaksi fusi oleh matahari. Karena tingkat kepanasannya yang tinggi inilah api jenis ini biasa digunakan dalam industri material seperti besi dan sejenisnya.Api ini mungkin sangat jarang kita temui.

 3. Api Biru

Api biru memiliki suhu sekitar 1500 sampai 2000 derjaat celcius. Kita akan sering menjumpai api berwarna biru di dapur, yaitu ketika kita menyalakan kompor gas. Api jenis ini sudah mengalami pembakaran sempurna. Jadi, jangan coba-coba untuk bermain dengan api warna ini jika tidak ingin melepuh ya!

 4. Api Kuning

Api yang satu ini mempunyai suhu sekitar 1200 sampai 1500 derajat celcius, masih sangat panas bukan? Tingkat efisiensi dari pembakaran api kuning berada di bawah api biru. Api kuning biasanya dihasilkan oleh pembakaran minyak tanah yang juga cenderung ke jingga. Api ini biasanya sering kita lihat di bagian tengah nyala api.

 5. Api Jingga

Rasa panasnya menempati urutan dibawah warna kuning. Artinya, suhu api tersebut ada diantara 1000 sampai 1200 derajat celcius. Untuk bisa mendapatkan api warna jingga umumnya muncul saat kita camping dan membakar api unggun. Atau pada kompor yang masih menggunakan bahan bakar kayu. Api jingga akan muncul lantaran material yang terbakar dominan dari kayu yang menciptakan bara arang.

 6. Api Merah

Api merah merupakan api dengan suhu yang paling rendah. Suhunya berada di bawah 1000 derajat celcius. Api ini biasanya kita temui di bagian paling luar dari nyala api, pembakarannya pun bisa dibilang kurang sempurna.Dikatakan bahwa api ini merupakan bagian terluar (bagian paling dingin) dari matahari.


  Beberapa faktor lain yang dapat menyebabkan perbedaan warna api antara lain suhu (faktor fisika) dan jenis zat yang mengalami reaksi (faktor kimia). Misalnya saja pada pembakaran Sodium akan menghasilkan api berwarna oranye, pembakaran kalium nitrat akan menghasilkan api berwarna ungu, pembakara stronsium klorida menghasilkan warna merah, pembakaran tembaga menghasilkan warna ungu, dan seterusnya. Hal inilah yang dimanfaatkan dalam teknik pembuatan kembang api. Kembang api dapat memancarkan cahaya warna-warni yang indah karena merupakan campuran dari berbagai macam unsur kimia yang berbeda, sehingga menghasilkan warna yang berbeda pula.

Related Posts

There is no other posts in this category.

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter